Pengobatan Domba dan Kambing

Lanjutan artikel Managemen Pengobatan
Pengobatan ala tradisional maupun obat kimia khusus Ruminansia pasca sakit,

Penyakit Kambing Enterotoxemia
Penyakit Kambing Enterotoxemia juga disebut sebagai penyakit makan berlebihan, Penyakit ini terjadi ketika rumen pada hewan ruminansia kambing terinfeksi oleh bakteri Clostridium perfringens, tipe C atau D. Disaat ternak kambing sedang menderita gangguan pencernaan, bakteri ini berkembang biak dengan cepat, dan meracuni kambing ternak dengan mengambil keuntungan dari keasaman lingkungan rumen untuk menghasilkan racun.


1.1 Gejala dan Penyebab Penyakit Kambing Enterotoxemia
Penyakit Kambing Enterotoxemia terjadi ketika tingkat kesetabilan dai bakteri yang berada dalam perut kambing terganggu, hal ini umumnya terjadi karena hewan ternak kambing terlalu bannyak  memakan bangsa biji-bijian. Sehingga bakteri Clostridium perfringens menjadi lebih produktif, namun pada akhirnya justru menghasilkan racun yang merugikan kambing ternak itu sendiri. Kambing ternak yang tengah mengalami gangguan semacam ini biasanya mengalami kedutan atau berkedut, demam, perut bengkak dan gigi gerinding atau brgeretak.

1.2 Pengobatan Penyakit Kambing Enterotoxemia
Jika gangguan Penyakit Kambing Enterotoxemia terjadi pada hewan ternak kambing, umumnya dapat berakibat fatal pada kambing. Dikarenakan biasanya daya respon kambing terhadap berbagai bentuk pengobatan sangat buruk. Dan belum ada pengobatan yang efektif untuk jenis penyakit semacam ini.

1.3 Pencegahan Penyakit Kambing Enterotoxemia
Gangguan penyakit kambing Enterotoxemia dapat dicegah dengan cara pemberian vaksinasi pada tiap tahun-nya. Disamping itu juga dapat dengan menghindari perubahan yang mendadak pada pola makan kambing ternak. Kambing ternak dapat beresiko untuk melahap kelebihan gandum saat menyusui anak-anak, dan ini dapat berpotensi dan harus diberikan divaksinasi. dengan memberikan jenis makanan kering juga dapat mengurangi resiko penyakit ini.

2. Penyakit Kembung Pada Kambing
Pergolakan rumen yang normal umumnya adalah 1 hingga 4 kali pada setiap menit-nya, serta bakteri penghasil gas metan yang berproduksi terus menerus. Sebagian besar gas metan ini dikeluarkan oleh kambing dalam bentuk kentut. Kembung terjadi ketika kambing tidak mampu mengeluarkan gas tersebut.

2.1 Gejala dan Penyebab Kembung Pada Kambing
Penyakit kambing jenis ini dapat terjadi jika hijauan semisal alfafa menyebabkan terbentuknya gas dalam rumen dalam jumlah yang berlebihan. Karena gas yang berlebihan tersebut terjebak oleh gelembung, sehingga membuat gas tersebut susah dikeluarkan oleh sistem pencernaan kambing, hingga mengakibatkan perut kambing menjadi buncit karena kembung. Hal ini tentu saja akan membuat kambing ternak merasa sangat tidak nyaman dan gelisah.
Karena hal tersbut maka rumen pada kambing akan mengalami pembengkakan, kambing akan mendengus serta biasanya kambing akan menendang-nendang di sisi kiri. Terlihat kambing ternak akan malas untuk bangkit, dan ketika bangkit maka akan berbaring kembali. Kondisi ini dapat menyebabkan kmatian pada kambing ternak, kalau tidak segera dilakukan pengobatan pada kambing.

2.2 Pengobatan Kembung Pada Kambing
Sudah barang tentu pengobatan pada penyakit kambing semacam ini harus segera dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan oleh peternak, maka peternak kambing harus sigap segera mengambil tindakan penyelamatan, agar gas rumen pada perut kambing tidak semakin bertambah banyak dan dapat dikeluarkan.
Pemberian minyak mineral atau susu magnesium dapat dilakukan sebanyak 2 sampai 3 ons dapat membantu meringankan kembung pada kambing ternak. Setelah obat diberikan pada kambing ternak, pemijatan pada perut juga akan sangat membantu dalam pengeluaran gas dalam perut kambing yang berlebihan.
Rentang waktu pengobatan dan pemijatan yang diberikan pada kambing terna adalah sekitar satu jam. Jika tindakan pengobatan dan perawatan ini tidak juga berhasil, maka cara terbaik adalah segera menghubungi dokter hewan atau mantri hewan terdekan di wilayah anda.

2.3 Pencegahan Kembung Pada Kambing
Tindakan pencegahan untuk penyakit kambing jenis ini dapat dilakukan dengan sistem pemeberian pakan kambing dengan komposisi yang seimbang. Rumen pada kambing terletak di sisi kiri. penyakit kembung dapat membuat kambing terlihat tegang dan akan sering mengembik, dan dengan jalan mengeluarkan gas yang berlebihan pada perut kambing melalui kentut dan sendawa sebenarnya sudah bisa menghilangkan kembung yang terjadi pada kambing ternak. Oleh karena itu peternak kambing sangat perlu berhati-hati dalam pemberian pakan terhadap kambing ternak.

3. Gangguan Pencernaan Pada Hewan Ternak Ruminansia
Seekor kambing yang dapat mecerna makanan dengan baik tentunya tidak terlepas dari kondisi rumen yang sehat. Enzim pencernaan yang berada di abomasum dan usus kecil tidak akan dapat memecah serat dengan baik, terkecuali mikroorganisme rumen bekerja dengan baik. Maka dari itu bakteri yang ada di dalam rumen kambing ternak harus bakteri yang bagus.

3.1 Gejala dan Penyebab Gangguan Pencernaan Pada Hewan Ternak Ruminansia
Terlalu banyak dalam mengkonsumsi biji-bijian, jerami berjamur, serta makanan yang tidak bersih justru dapat membahayakan dan bahkan dapat membunuh bakteri rumen yang sehat. Dan tentusaja hal ini justru akan merugikan hewan ternak kambing tersebut. Ketika bakteri rumen mati, maka kambing tidak bisa mencerna makanan dngan baik, akibatnya justru rumen akan menjadi tempat pembusukan makanan dan bakteri merugikan berkembang cepat sehingga meracuni kambing ternak. Seperti anti bakteri oral serta racun bakteri patogen seperti yang diproduksi oleh Clostridium perfringens, tipe C dan D. Rumen berhenti terhadap proses pencernaan makanan, sehingga proses pencernaan makanan akan stagnan, dan hal ini akan menyebabkan lebih banyak bakteri mati, karena tidak ada siklus makanan yang mesuk den keluer mulut kambing ternak.
Tanda-tanda kambing ternak yang mengalami gangguan pada pencernaan akan cenderung kehilangan nafsu makan, atau bahkan tidak mau makan sama sekali pada kondisi gangguan tingkat parah, jika sudah demikian maka kefatalan bisa saja terjadi pada kambing ternak. tanda-tanda yang lain biasanya kambing akan cenderung berisik dan banyak bergerak, atau gelisah.

3.2 Pengobatan Untuk Gangguan Pencernaan Pada Hewan Ternak Ruminansia
Pengobatan pada penyakit kambing semacam ini adalah dengan cara mengeluarkan racun yang ada pada pada rumen atau istilahnya detoksifikasi, lambung dirangsang supaya dapat berkontraksi dan dilakukan pengosongan pada lambung kambing ternak, yang kemudian setelah itu dilakukan makan tahap selanjutnya adalah mengisi ambung kembali dngan bakteri yang normal. Dengan pemberian susu yang mempunyai dan memiliki kandungan magnesium dapat medetoksifikasi lambung dan mengurangi keasaman rumen pada hewan ternak kambing. Dan hal ini juga dapat mendorong terjadinya kontraksi pada rumen hewan ternak tersebut. Berikan 2 ons susu magnesium empat kali sehari untuk kambing selama waktu dua hari.
Dan berikan sebanyak 4 ons susu magnesium pada jenis kambing yang lebih besar, misalnya kambing boer, domba texel, domba garut, domba batur dan domba jenis besar yang lainnya, pemberian susu dilakukan sebanyak empat kali sehari selama dua hari. Selama proses tersebut, kambing ternak akan mengalami diare atau mencret, hal ini adalah wajar dan tidak perlu melakukan pengobatan pada diare yang dialami kambing tersebut.
Biasanya kotoran kambing yang keluar berbau busuk, dan akan berlangsung selama 12 sampai 24 jam atau sehari semalam.

3.3 Pencegahan Untuk Gangguan Pencernaan Pada Hewan Ternak Ruminansia
Dengan mengontrol jumlah pakan berupa bijian, dapat sebagai bentuk pencegahan terhadap gangguan pencernaan pada hewan ternak kambing, selain itu kebersihan pakan dan minuman yang diberikan kepada hewan ternak kambing harus terus diperhatikan.
Karena terlalu banyak biji-bijian hal ini justru akan mengganggu keseimbangan mikroorganisme yang berada didalam rumen hewan ternak kambing. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah antibiotik, karena antibiotik sering membunuh bakteri rumen yang sehat, sehingga bakteri jahat akan mengambil alih fungsi dan menyebabkan gangguan pencernaan pada hewan ternak kambing.
Share this article :
+
0 Komentar untuk " Pengobatan Domba dan Kambing "