Merubah Rumput Menjadi Daging di dalam Rumen

Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu,Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya,dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, 
(QS. Al Mu’minuun, 23:21)
Ayat ini menyeru kepada kita untuk berenung dan dijadikan pelajaran berharga atas pengetahuan Yang Maha Besar sungguh sebagai tanda kebesarannya . 
Bagaimana Allah menjadikan Rumput menjadi daging dengan proses biologis yang rumit terhadap hewan Ruminansia.
Yang mana proses pencernaan zat makanan pada ternak ruminan sangat unik dengan adanya peran mikroba rumen dalam molekul zat makanan dari ransum yang telah dikonsumsinya.Sebagian besar lemak yang masuk ke rumen akan dihidrolisa oleh mikroba rumen untuk selanjutnya dimetabolisasi menjadi bagian lemak tubuh mikroba tersebut. 
Mikroba rumen memiliki kandungan asam lemak yang berbeda-beda tergantung kepada jenis atau macam mikroba. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mikroba rumen memiliki kemampuan untuk mencerna lemak didalam rumen, pertama memecahkan (hidrolisis) lemak menjadi asam-asam lemak dan gliserol, kedua penambahan atom-atom hydrogen ke ikatan rangkap asam-asam lemak tidak jenuh sehingga menjadi asam lemak jenuh (hidrogenasi)
JENIS MIKROBA RUMEN 
 1.Bakteri Rumen
a. BakteriSelulolitik
Bakteri ini menghasilkan enzim yang dapat menghidrolisis ikatan glukosida ,sellulosa dan dimerselobiosa.Sepanjang yang diketahui tak satupun hewan yang mampu memproduksi enzim selulase sehingga pencernaan selulosa sangat tergantung pada bakteri yang terdapat di sepanjang saluran pencernaan pakan.Bakteri selulolitik akan dominan apabila makanan utama ternak berupa serat kasar.
Contoh bakteri selulolitik antara lain adalah
Bacteriodes succinogenes Ruminicoccus flavefaciens
Ruminicoccus albus Cillobacterium cellulosolvens
b.Bakteri Hemiselulolitik Hemiselulosa berbeda dengan selulosa terutama dalam kandungan pentosa,gula heksosa serta biasanya asam uronat.
Hemiselulosa ini merupakan struktur polisakarida yang penting dalam dinding sel tanaman.Mikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa ini biasanya juga dapat menghidrolisa hemiselulosa.Meskipun demikian ada beberapa spesies yang dapat menghidrolisa hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa.Contoh bakteri hemiselulolitik antara lain: Butyrivibrio fibriosolven Bacteriodes ruminicola
c. Acid Utilizer Bacteria (bakteri pemakai asam)
Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipun jenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti. Jenis lainnya dapat menggunakan asam suksinat, malat dan fumarat yang merupakan hasil akhir fermentasi oleh bakteri jenis lainnya. Asam format dan asetat juga digunakan oleh beberapa spesies, meskipun mungkin bukan sebagai sumber enersi yang utama. Asam oksalat yang bersifat racun pada mamalia akan dirombak oleh bakteri rumen, sehingga menyebabkan ternak ruminansia ini mampu mengkonsumsi tanaman yang beracun bagi ternak lainnya sebagai bahan makanan.Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalam jumlah yang banyak setelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiran maupun pati dengan tiba-tiba adalah Peptostreptococcus bacterium
Propioni bacterium Selemonas lactilytica
d. Bakteri Amilolitik Beberapa bakteri selulolitik juga dapat memfermentasi pati, meskipun demikian beberapa jenis bakteri amilolitik tidak dapat menggunakan/memfermentasi selulosa. Bakteri amilolitik akan menjadi dominan dalam jumlahnya apabila makanan mengandung pati yang tinggi, seperti butir-butiran. Bakteri amilolitik yang terdapat di dalam rumen antara lain: Bacteriodes amylophilu Butyrivibrio fibrisolvens Bacteroides ruminicola Streptococcus bovis
e.Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)Hampir semua bakteri pemakai polisakarida dapat memfermentasikan disakarida dan monosakarida.Tanaman muda mengandung karbohidrat siap terfermentasi dalam konsentrasi yang tinggi yang segera akan mengalami fermentasi begitu sampai di retikulo-rumen.Kesemua ini merupakan salah satu kelemahan/kerugian dari sistem pencernaan ruminansia.Sebenarnya gula akan lebih efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung di usus halus.
f. Bakteri Proteolitik Bakteri proteolitik merupakan jenis bakteri yang paling banyak terdapat pada saluran pencernaan makanan mamalia termasuk karnivora (carnivora). Didalam rumen,beberapa spesies diketahui menggunakan asam amino sebagai sumber utama energi.
Beberapa contoh bakteri proteolitik antara lain: Bacteroides amylophilus Clostridium sporogenes Bacillus licheniformis
g. Bakteri Methanogenik Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi didalam rumen adalah gas methan.Bakteri pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya. Contoh bakteri ini antara lain: Methanobacterium ruminantium Methanobacterium formicium.
h. Bakteri Lipolitik Beberapa spesies bakteri menggunakan glycerol dan sedit gula. sementara itu beberapa spesies lainnya dapat menghidrolisa asam lemak tak jenuh dan sebagian lagidapat menetralisir asam lemak rantai panjang menjadi keton. Enzim lipase bakteria dan protozoa sangat efektif dalam menghidrolisa lemak dalam chloroplast.Contoh bakteri lipolitik antara lain:
Anaerovibrio lipolytica,Selemonas ruminantium var. Lactilytica Bakteri Ureolitik
2.  PROTOZOA RUMEN
Sebagian besar protozoa yang terdapat didalam rumen adalah cilliata meskipun flagellata juga banyak dijumpai.Cilliata ini merupakan non pathogen dan anaerobic michroorganism. Pada kondisi rumen yang normal dapat dijumpai ciliata sebanyak 105 -106 perml isi rumen.Dari hasil serangkaian studi, diperoleh informasi bahwa ciliata diduga mempunyai peranan sebagai sumeber protein dengan keseimbangan kandungan asam amino yang lebih baik dibandingkan dengan bakteri sebagai makanan ternak ruminansia. Selain itu ciliata/protozoa juga menelan partikel-partikel pati sehingga memperlambat terjadinya fermentasi. Sepanjang hanya spesies tertentu dari ciliata ini yang mampu mencerna selulosa dengan hasil akhir berupa asam lemak terbang (VFA). 
Meskipun telah lama dipelajari, ciliata masih merupakan organisme yang rumit untuk diidentifikasikan secra tegas, karena organisme ini tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan hewan bersel tunggal lainnya.
Ciliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu:  
Ordo Prostomatida
Ordo Trichostomatida
Ordo Entodiniomorphida
Share this article :
+
0 Komentar untuk "Merubah Rumput Menjadi Daging di dalam Rumen"