Manipulasi agen defaunasi bahan saponin hewan berlambung empat

Manipulasi defaunasi ekstrak saponin yang berperan penting dalam produktifitas pencernaan hewan ruminansia.
Kecernaan ruminansia tergantung populasi dan jenis mikroorganisme didalam rumen.Jenis mikroorganisme dalam rumen terdiri atas tiga macam yakni bakteri,protozoa dan fungi.Ketiga mikroba tersebut mempunyai peranan berbeda – beda dalam rumen. Namun, secara keseluruhan kehidupan ketiga macam mikroba tersebut dipengaruhi oleh nutrient yang terkandung dalam pakan.Jika ternak diberi pakan nutrient tinggi maka kehidupan populasi mikroba terjaga dengan baik, keadaan ini akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi ternak.
Proses pencernaan dalam rumen ini sangat bergantung pada species-species bakteri dan protozoa yang berbeda dan saling berinteraksi melalui hubungan simbiosis.
Populasi mikroba rumen tergantung dari pakan yang dikonsumsi oleh ternak. Populasi mikrobia rumen pertama kali pada ternak yang sangat muda pada dasarnya hampir sama dengan mikrobia yang ada dalam abomasum yang mengandung sejumlah besar bakteri asam laktat, streptococcus dan koliform. menambahkan bahwa mikroorganisme rumen tinggal didalam rumen menggunakan fasilitas yang ada didalam rumen. Dengan demikian populasi mikroorganisme rumen bergantung pada :
1)      Makanan, baik jumlah dan jenis maupun mutu dari pakan
2)      Pencampuran dan proporsi pakan
3)      Sekresi saliva
4)   Penyingkiran dan suplai zat – zat dari dinding rumen
Karena kondisi rumen adalah anerobik maka mikroorganisme yang tinggal didalamnya adalah mikroorganisme anaerobic dan anaerob fakultatif,dengan demikian mikroorganisme yang khas untuk tinggal dirumen adalah :   
harus mampu hidup dalam kondisi anerob, harus memproduksi senyawa hasil akhir seperti senyawa yang ada di rumen,dan rumen harus berisi tidak kurang dari 1 juta mikroorganisme per gram cairan rumen.
keberadaan protozoa dalam rumen sering mengganggu ekosistem bakteri, karena mempunyai sifat memangsa bakteri dan secara negatif mempengaruhi proses pencernaan serat pakan, oleh karena itu perlu dilakukan defaunasi protozoa. Salah satu agen defaunasi yang dapat digunakan untuk menekan populasi protozoa adalah saponin yang merupakan hasil metabolisme sekunder tanaman.
Saponin dapat mengganggu perkembangan populasi protozoa karena saponin mampu membuat suatu ikatan dengan sterol pada permukaan membran sel protozoa. Hal tersebut menyebabkan membran sel protozoa pecah, sel mengalami lisis dan akhirnya mengakibatkan kematian pada protozoa.
Saponin adalah suatu senyawa glikosida yang terdapat di dalam berbagai tanaman hijauan. Saponin termasuk zat antinutrisi dalam kelas steroid dan terpenes. Saponin dapat ditemui di dalam beberapa daun leguminosa seperti turi, jayanti, kembang sepatu, jarak pagar atau kacang - kacangan maupun limbah ekstrasi minyak (bungkil biji jarak pagar), dan lain - lain. Keberadaan saponin dapat ditandai dengan rasa pahit, berbusa dalam larutan encer, dan kemampuannya untuk menghemolisis sel darah merah.
Saponin juga dapat mengakibatkan efek negatif pada ternak seperti luka pada lapisan mukosa saluran pencernaan ataupun hemolisis sel darah. Saponin bersifat toksik pada ternak babi, tetapi ternak ruminansia dapat mentolerasi saponin karena adanya mikroba rumen. Pada ternak ruminansia, saponin dapat digunakan sebagai agen defaunasi dalam manipulasi proses fermentsi di dalam rumen. Penggunaannya sebagai agen defaunasi karena protozoa dianggap sebagai predator bakteri, sehingga keberadaan protozoa ini dapat menurunkan populasi bakteri dan suplay protein mikroba ke organ pasca rumen. Penggunaan saponin yang ditambahkan ke dalam ransum dapat menurunkan populasi protozoa rumen secara parsial atau keseluruhan.
Protozoa meliputi hampir 5% dari biomasa mikroba dalam rumen. Keberadaan protozoa daalm dalam rumen cukup penting tetapi tidak mutlak.Penghilangan seluruh protozoa rumen yang dikenal dengan teknik defaunasi merupakan metode standar untuk mempelajari pengaruh keseluruhan. Berat total protozoa rumen hampir sama dengan berat total bakteri rumen karena ukuran protozoa lebih besar, yaitu mencapai 20-200 µm (Church, 1988). Walaupun jumlah protozoa lebih sedikit dari bakteri rumen namun kontribusinya 60% dari biomassa rumen (McDonald et al, 2002).
Protozoa berperan dalam pola fermentasi rumen dengan cara mencerna partikel pati sehingga kadar asam lemak atsiri rendah, selain itu protozoa juga memangsa bakteri untuk kebutuhannya karena kemampuan protozoa untuk mensintesis asam amino dan vitamin B kompleks sangat rendah (Arora, 1989). Ditinjau dari sebab inilah defaunasi merupakan langkah yang esensial jika dapat mengontrol ekosistem mikroba rumen sehingga menguntungkan proses pencernaan (Jouany, 1991).
Populasi protozoa dalam rumen yang tinggi dapat menyebabkan aktivitas bakteri rumen menurun. Perlakuan defaunasi dengan ekstrak saponin kasar dari buah lerak sebesar 10-50 ppm mengakibatkan peningkatan aktivitas bakteri yang berpengaruh terhadap peningkatan fermentasi (Dewi, 2007).Adanya defaunasi meningkatkan populasi bakteri  selulotik sehingga meningkatkan kecernaan serat kasar (Preston dan Leng, 1987).

Adapun agen defaunasi yang mengandung ekstrak saponin terdapat dalam pakan seperti lamtoro,kaliandra,daun waru,kembang sepatu dan jamu sesuai dosis..pelayuan bahan legume sebelum diberikan lebih aman bagi kesehatan rumen.pemakaian sumber legume secara umum 40% dari total pakan hmt.contoh total pemberian kambing per hari 4kg hmt= 40 x 4kg:100= 1,6kg legume.sisanya 3,4kg rumput/silase atau serat lain.
Bagi peternak yang menggunakan pakan kering komplit pemberian 3-4% x bobot.sebagai pengganti agen defaunasi cukup dengan pemberian jamu yang terdapat kandungan tanin dan saponin sesuai dosis.
Agen defaunasi dipeternakan kami jamu khusus ruminansia 
Share this article :
+
0 Komentar untuk "Manipulasi agen defaunasi bahan saponin hewan berlambung empat"